Sejarah Microsoft Access - Microsoft Acces adalah Sistem Manajemen Basis Data Relasional (RDBMS) dari Microsoft. RDBMS merupakan software yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, dan mengontrol database berdasarkan model relasional.
Model relasional yaitu pendekatan pengelolaan data dengan suatu struktur dan bahasa yang konsisten dengan first-order logic, suatu konsep dalam matematika.
Dibalik segala kelebihan fitur yang dimiliki Microsoft Access saat ini, terdapat sejarah Microsoft Access mengenai bagaimana awal terciptanya pada tahun 1980-an, dan pengembangan setelahnya hingga ke versi terbaru yaitu Access 2019. Banyak tokoh dan perusahaan yang terlibat didalam pengembangan dan penyempurnaan Microsoft Access.
Baca Juga : Apa Itu Microsoft Access?
Berikut sejarah Microsoft Access secara kronologis
Pertengahan 1980-an , Microsoft awalnya mencoba menjual produk database relasional. Microsoft membeli lisensi program R:Base, dan menjualnya. R:Base merupakan program database relasional pertama untuk personal computer.
Akhir 1980-an, Microsoft mulai mengembangkan database sendiri bernama Omega yang ditargetkan untuk Microsoft Windows dan OS / 2.
Pertengahan 1992, Microsoft merilis versi beta Cirrus, merupakan produk database Microsoft. Kemudian Cirrus diberi nama resmi Access.
Akhir 1992, Microsoft merilis versi pertama Access.
Tahun 1993, Access 1.1 meningkatkan kompatibilitas Access dengan aplikasi Microsoft lainnya. Termasuk juga bahasa pemrograman Access Basic.
Tahun 1994, Access 2.0 kompatibel dengan Microsoft Windows 3.1. Adapun hardware minimum untuk dapat menjalankan versi ini yaitu 4 MB RAM (direkomendasikan 6 MB), 8 MB ruang hardisk tersedia (disarankan 14 MB). Access 2.0 dipasarkan oleh Microsoft berupa tujuah buah disket berukuran 1.44 MB.
Program tersebut dapat berjalan lancar pada sebuah database yang tidak terlalu besar. Tapi pada database yang besar, beberapa kasus data mengalami kerusakan. Sebagai contoh, pada ukuran database melebihi 700 megabyte sering mengalami masalah. Perlu diketahui pada saat itu, memang hard disk yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte. Beberapa kasus tersebut disebabkan oleh driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang salah.
Tahun 1995, Access 7.0 menjadi bagian dari Microsoft Office 95 dan disebut sebagai Access 95.
Dengan munculnya Microsoft Office 95, Access 7.0 atau Access 95 menjadi bagian dari Microsoft Office Professional Suite yang bekerjasama dengan Microsoft Excel, Word, dan PowerPoint dan transisi dari Access Basic ke Visual Basic for Applications (VBA).
Sejak saat itu, selalu ada pembaruan dari Microsoft Access, termasuk Access 97 (versi 8.0).
Tahun 1999, Access 2000 meningkatkan ukuran database maksimum menjadi 2GB, dari 1GB di Access 97.
Selain ukuran database yang ditingkatkan, Microsoft Office Access database juga mengevolusi formatnya, termasuk Access 1.0, 1.1, 2.0, 7.0, 97, 2000, 2002, dan 2007. Yang paling signifikan adalah transisi dari Access 97 ke Access 2000.
Sejak Access 2000, Access tidak kompatibel lagi dengan format versi sebelumnya. Tetapi semua versi tahun 2000 keatas kompatibel dengan Access 2000. Fitur-fitur baru yang ditambahkan ke Access 2002 hanya dapat digunakan oleh Access 2002, 2003, 2007, dan 2010.
Tahun 2007, Access 2007 memperkenalkan format database baru atau ekstensi file yang disebut ACCDB, yang mendukung referensi ke daftar SharePoint, tipe data multivalue, dan bidang lampiran.
Hal ini juga diikuti GUI (Graphical User Interface) yang baru, tata letak menggunakan Microsoft Office Ribbon Bar standar dan menyediakan cara yang lebih baik untuk mengelola fitur-fitur di Microsoft Access. Tampilan dan layout template yang ditambahkan jauh lebih user-friendly daripada versi sebelumnya.
Tahun 2010, Access 2010 mulai mendukung web hosting dengan server SharePoint 2010.
Tahun 2013, Access 2013 memperkenalkan arsitektur baru yang menyimpan datanya dalam database SQL Server, menawarkan desain basis data relasional.
Tahun 2015, Access 2016 memperkenalkan Linked Table Manager yang digunakan untuk merefresh, menghubungkan kembali, atau menghapus tabel yang tertaut.
Tahun 2018, Akses 2019 dijadwalkan akan dirilis sebagai bagian dari Office 2019 Suite.
Dari Microsoft Access 2000 dan seterusnya, Access dapat terhubung ke true client/server database, mampu menggunakan SQL (Structured Query Language) dengan VBA (Visual Basic for Applications) encapsulation, serta penggunaan ActiveX Data Object (ADO). Semua itu ditawarkan sebagai solusi permasalahan bisnis yang semakin komplek, agar pengelolaan database menjadi lebih mudah.
Demikianlah pembahasan mengenai sejarah Microsoft Access.
Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda mengenai sejarah Microsoft Access.
Sekian dan Terima Kasih
Model relasional yaitu pendekatan pengelolaan data dengan suatu struktur dan bahasa yang konsisten dengan first-order logic, suatu konsep dalam matematika.
Dibalik segala kelebihan fitur yang dimiliki Microsoft Access saat ini, terdapat sejarah Microsoft Access mengenai bagaimana awal terciptanya pada tahun 1980-an, dan pengembangan setelahnya hingga ke versi terbaru yaitu Access 2019. Banyak tokoh dan perusahaan yang terlibat didalam pengembangan dan penyempurnaan Microsoft Access.
Baca Juga : Apa Itu Microsoft Access?
Berikut sejarah Microsoft Access secara kronologis
Pertengahan 1980-an , Microsoft awalnya mencoba menjual produk database relasional. Microsoft membeli lisensi program R:Base, dan menjualnya. R:Base merupakan program database relasional pertama untuk personal computer.
Akhir 1980-an, Microsoft mulai mengembangkan database sendiri bernama Omega yang ditargetkan untuk Microsoft Windows dan OS / 2.
Pertengahan 1992, Microsoft merilis versi beta Cirrus, merupakan produk database Microsoft. Kemudian Cirrus diberi nama resmi Access.
Akhir 1992, Microsoft merilis versi pertama Access.
Tahun 1993, Access 1.1 meningkatkan kompatibilitas Access dengan aplikasi Microsoft lainnya. Termasuk juga bahasa pemrograman Access Basic.
Tahun 1994, Access 2.0 kompatibel dengan Microsoft Windows 3.1. Adapun hardware minimum untuk dapat menjalankan versi ini yaitu 4 MB RAM (direkomendasikan 6 MB), 8 MB ruang hardisk tersedia (disarankan 14 MB). Access 2.0 dipasarkan oleh Microsoft berupa tujuah buah disket berukuran 1.44 MB.
Program tersebut dapat berjalan lancar pada sebuah database yang tidak terlalu besar. Tapi pada database yang besar, beberapa kasus data mengalami kerusakan. Sebagai contoh, pada ukuran database melebihi 700 megabyte sering mengalami masalah. Perlu diketahui pada saat itu, memang hard disk yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte. Beberapa kasus tersebut disebabkan oleh driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang salah.
Tahun 1995, Access 7.0 menjadi bagian dari Microsoft Office 95 dan disebut sebagai Access 95.
Dengan munculnya Microsoft Office 95, Access 7.0 atau Access 95 menjadi bagian dari Microsoft Office Professional Suite yang bekerjasama dengan Microsoft Excel, Word, dan PowerPoint dan transisi dari Access Basic ke Visual Basic for Applications (VBA).
Sejak saat itu, selalu ada pembaruan dari Microsoft Access, termasuk Access 97 (versi 8.0).
Tahun 1999, Access 2000 meningkatkan ukuran database maksimum menjadi 2GB, dari 1GB di Access 97.
Selain ukuran database yang ditingkatkan, Microsoft Office Access database juga mengevolusi formatnya, termasuk Access 1.0, 1.1, 2.0, 7.0, 97, 2000, 2002, dan 2007. Yang paling signifikan adalah transisi dari Access 97 ke Access 2000.
Sejak Access 2000, Access tidak kompatibel lagi dengan format versi sebelumnya. Tetapi semua versi tahun 2000 keatas kompatibel dengan Access 2000. Fitur-fitur baru yang ditambahkan ke Access 2002 hanya dapat digunakan oleh Access 2002, 2003, 2007, dan 2010.
Tahun 2007, Access 2007 memperkenalkan format database baru atau ekstensi file yang disebut ACCDB, yang mendukung referensi ke daftar SharePoint, tipe data multivalue, dan bidang lampiran.
Hal ini juga diikuti GUI (Graphical User Interface) yang baru, tata letak menggunakan Microsoft Office Ribbon Bar standar dan menyediakan cara yang lebih baik untuk mengelola fitur-fitur di Microsoft Access. Tampilan dan layout template yang ditambahkan jauh lebih user-friendly daripada versi sebelumnya.
Tahun 2010, Access 2010 mulai mendukung web hosting dengan server SharePoint 2010.
Tahun 2013, Access 2013 memperkenalkan arsitektur baru yang menyimpan datanya dalam database SQL Server, menawarkan desain basis data relasional.
Tahun 2015, Access 2016 memperkenalkan Linked Table Manager yang digunakan untuk merefresh, menghubungkan kembali, atau menghapus tabel yang tertaut.
Tahun 2018, Akses 2019 dijadwalkan akan dirilis sebagai bagian dari Office 2019 Suite.
Dari Microsoft Access 2000 dan seterusnya, Access dapat terhubung ke true client/server database, mampu menggunakan SQL (Structured Query Language) dengan VBA (Visual Basic for Applications) encapsulation, serta penggunaan ActiveX Data Object (ADO). Semua itu ditawarkan sebagai solusi permasalahan bisnis yang semakin komplek, agar pengelolaan database menjadi lebih mudah.
Demikianlah pembahasan mengenai sejarah Microsoft Access.
Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda mengenai sejarah Microsoft Access.
Sekian dan Terima Kasih